Aku suka menyendiri. Aku suka mengikuti alur khayalanku yang meskipun aku sendiri tidak tahu kemana arah khayalan itu.
Terkadang aku menangis, terkadang aku senyum bahagia dan bahkan terkadang aku tertawa terbahak bahak.
Ya... sendiri.
Tidak ingin orang lain menggangu kesendirianku
Aku hidup dalam khayalanku.
Aku berpikir dalam khayalanku
Dan akupun terlelap dalam khayalanku.
Terkadang aku merasa. Bahwa orang lain menganggapku aneh.
Aku yang tadinya ceriah tiba-tiba terlihat sedih.
Atau bahkan sebaliknya.
Aku yang tadinya sedih tiba-tiba terlihat sangat ceriah.
Ya... itu karna khayalnku.
Aku berharap semua impian dalam khayalanku menjadi kenyataan.
Sabtu, 25 November 2017
Minggu, 19 November 2017
Aku Tidak Ingin Pulang
Malam telah larut, namun mataku serasa tak mampu untuk ku pejamkan lagi. Banyak hal yang sedang terlintas dalam pikiranku.
Terkadang aku mengutuk diri sendiri. Mengapa aku begini, mengapa aku begitu dan mengapa aku di sini?
Semua orang pasti rindu ingin pulang. Tapi berbeda dengan diriku. Entah mengapa aku sama sekali tidak ingin pulang.
Akupun berpikir keras apa yang membuatku memiliki perasaan seperti itu ?
Apakah karna dirumahku tak kutemukan orang yang mampu memahamiku?
Apakah dirumahku tidak kutemukan kedamaian?
Apakah dirumahku aku tak mendapatkan kasih sayang seperti yang kuharapkan?
Sebegitu buruk kah rumahku sehingga bagaikan neraka bagiku?
Aku begitu bosan dengan kata-kata kasar dan sumpah serapah.
Aku begitu benci dengan keberandalan serta kesombongan sosok manusia yang tidak mau sujud kepada tuhannya.
Aku begitu terluka dengan tercorengnya nama baik keluarga dengan perceraian kedua kakak ku. Aku begitu sedih dengan nasib keponakanku yang tidak memiliki keteladanan dari orang tuanya sendiri.
Apakah itu yang menjadi alasanku untuk tidak pulang kerumah?
Apakah itu alasanku untuk selalu ingin pergi jauh?
Mengapa aku tidak memikirkan dari segi yang lainnya ?
Tidak perdulikah aku dengan orang tuaku yang sudah tua rentah yang kini terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga?
Tidak perdulikah aku betapa lelah ibuku memasak, mencuci pakaian serta membersihkan rumah sendirian?
Oh... betapa kejamnya aku sebagai anak.
Tak ada gunanya aku sebagai anak.
Tapi tetap saja aku tidak ingin pulang.
Aku terlanjur sakit.
Kelalaianku Karena Jauh Dari Mu
Saat ini semuanya terasa hampa. Aku semakin tak tahu arah. Pekerjaank, karirku,impianku, sahabatku, keluargaku dan berbagai hal yang selalu ku pikirkan, kuperjuangkan dan ku tekuni kini diambang lehancuran.
Aku semakin tidak memiliki gairah dalam melakukan apapun. Aku seperti hidup tanpa nyawa.
Entahlah... apakah ini adalah keputus asaanku?
Apakah ini bentuk protesku ? Atas kekecewaan demi kekecewaan yang telah ku lalui.
Aku sekarang terasa jauh dariMu. Aku yang senantiasa menghidupkan jiwa dengan membaca ayat-ayat cintaMu, kini tak lagi ku buka.
Aku yang sering bangun malam untuk mengadukan segala permasalahanku kini tak lagi kulakukan.
Aku yang sering menahan lapar untuk menahan hawa nafsuku kini tak mampu melakukannya.
Aku yang senantiasa bersemangat untuk datang ke majlis ilmu kini tak bergairah lagi.
Sungguh saat ini aku benar-benar dalam kerugian.
Aku telah mendzolimi diri sendiri dengan menjauh dariMu.
Dihai yang Maha memiliki cinta. Janganlah Engkau tinggalkan aku dalam keterpurukanku. Janganlah Engkau biarkan aku berjalan menjauhiMu.
Karena semakin jauh langkahku dariMu, maka akan semakin menderita hidup dan matiku.
Duhai Sang Maha Pengasih. Peganglah tanganku tuk kembali kedalam CintaMu.
Aku ingin menanam cinta sedalam-dalamnya KepadaMu. Agar aku bisa menikmati betapa nikmatnya buah cinta itu yaitu berjumpa denganMu
Aku semakin tidak memiliki gairah dalam melakukan apapun. Aku seperti hidup tanpa nyawa.
Entahlah... apakah ini adalah keputus asaanku?
Apakah ini bentuk protesku ? Atas kekecewaan demi kekecewaan yang telah ku lalui.
Aku sekarang terasa jauh dariMu. Aku yang senantiasa menghidupkan jiwa dengan membaca ayat-ayat cintaMu, kini tak lagi ku buka.
Aku yang sering bangun malam untuk mengadukan segala permasalahanku kini tak lagi kulakukan.
Aku yang sering menahan lapar untuk menahan hawa nafsuku kini tak mampu melakukannya.
Aku yang senantiasa bersemangat untuk datang ke majlis ilmu kini tak bergairah lagi.
Sungguh saat ini aku benar-benar dalam kerugian.
Aku telah mendzolimi diri sendiri dengan menjauh dariMu.
Dihai yang Maha memiliki cinta. Janganlah Engkau tinggalkan aku dalam keterpurukanku. Janganlah Engkau biarkan aku berjalan menjauhiMu.
Karena semakin jauh langkahku dariMu, maka akan semakin menderita hidup dan matiku.
Duhai Sang Maha Pengasih. Peganglah tanganku tuk kembali kedalam CintaMu.
Aku ingin menanam cinta sedalam-dalamnya KepadaMu. Agar aku bisa menikmati betapa nikmatnya buah cinta itu yaitu berjumpa denganMu
Langganan:
Postingan (Atom)
JUNDI MAJHUL
JUNDI MAJHUL By. satria hadi lubis Ketika Sayyid Quthb ingin masuk menjadi anggota jama'ah Ikhwanul Muslimin, semua anggota Ik...
-
JUNDI MAJHUL By. satria hadi lubis Ketika Sayyid Quthb ingin masuk menjadi anggota jama'ah Ikhwanul Muslimin, semua anggota Ik...
-
Iya... setiap manusia yang normal pasti mengiginkan pasangan hidup yang akan mendampinginya dalam suka dan duka. Tapi menikah tidak semudah...
-
Kuraih buku berwarna biru yang terletak di meja kerjaku, perlahan-lahan kubuka lembar demi lembar untuk mencari lembaran kosong untuk kutuan...