Minggu, 10 Mei 2020

SULITNYA ISTIQOMAH


SULITNYA ISTIQOMAH

manusia memang tidak luput dari salah dan khilaf
keimanan manusiapun kadang naik dan kadang turun
namun bagaiamana dengan mereka para orang orang sholeh, seperti para nabi dan para sahabatnya ?
serta para alim ulama perawih hadis dan para imam besar ?
bagaimana bisa sampai ke taraf sesholeh itu ?
bagaimana mereka bisa tetap istiqomah dalam kesholehan mereka ?
bagaimana mereka tetap terjaga untuk tidak terjuna dalam kemaksiatan ?
mengapa diriku belum bisa sepeti itu ?
mengapa diriku hanya tersadar sebentar merasakan nikmatnya keimanan kemudian aku kembali lagi dalam kelalaianku ?
akupun ingin seperti mereka yang senantiasa istiqomah dalam ibadahnya
senantisa istiqomah dalam ketaatannya
senantiasa istiqomah dalam kebaikan
hampir setiap hari hatiku merintih ingin keluar dari kelalaianku
namun mengapa hanya sesaat pikiran itu muncul ?
kemudian kembali lagi aku larut dalam kelalaianku
ya rabb. Mengapa begitu sukar dalam mendekat kepadaMu ?
mengapa begitu sukar untuk terus mengingatMu ?
mengapa begitu sukar Engkau hadir dalam keimananku setiap waktuku.
Apa yang harus ku lakukan ?
Apa ?
Aku sangat takut Engkau mengambil nyawa ini sedaangkan aku sedang asyik dalam kelalaianku
Namun mengapa takut itu hanya sementara saja ?
Aku begitu sadar bahwa Engkau selalu melihatku, mendengarku dan bahkan begitu dekat denganku
Namun mengapa rasa itu tiba tiba buyar dan hilang dari keyakinanku dan aku kembali bersikap seolah olah Engkau sedang memaklumi apa yang sedang ku lakukan
Aku sangat berterimakasih karna Engkau masih menyisihkan rasa ingin berubah dalam hati ini.
Namun keinginan itu tidak benar benar aku wujudkan dan aku laksanakan setiap waktuku
Aku ingin merasakan manisnya iman
Manisnya istiqomah dalam beribadah
Manisnya senantiasa mengingatMu dalam setiap hembusan nafasku
Manisnya melakukan segala sesuatu karnaMu
Ahhhh….. apakah keindahan itu hanya bisa di capai oleh orang orang tertentu saja ?
Apakah aku akan tetap seperti ini?
Tetap di hutan yang sama
Mencoba mencari jalan keluar namun selalu kembali kepada jalan yang sama dan membawaku kembali ke kegelapan hutan lagi.
Aku lelah, begitu lelah.
Aku ingin menghadapMu agar aku tidak lagi melewati jalan yang salah itu
Aku ingin segera berjumpa denganMu agar aku bisa merasakan indahnya kehidupan yang abadi di sisimu
Belum pantaskah aku sebagai hambaMu yang engkau Cintai ?
Belum pantaskah aku sebagai kekasih Mu ?
Ya… aku malu dan sangat malu. Aku memang belum pantas
Bukankah Engkau yang Maha memberi petunjuk ?
Bukankah Engkau yang Maha pemberi hidayah ?
Maka izinkan aku untuk istiqomah dalam keimanan, istiqomah beribadah karnaMu, istiqomah mengingatMu, istiqomah membaca surat cinta dariMu dengan penuh rasa cinta dan rasa takut , takut bahwa Engkau akan meninggalkanku.
Please…. Ya Allah. Peganglah tangan ini untuk senantiasa berada di jalanMu
Please Ya Allah. Izinkan aku mencintaMu dengan setulus hati, sepenuh jiwa dan sepenuh pikiranku.

1 komentar:

JUNDI MAJHUL

JUNDI MAJHUL By. satria hadi lubis  Ketika Sayyid Quthb ingin masuk menjadi anggota jama'ah Ikhwanul Muslimin, semua anggota Ik...