Kuraih buku berwarna biru yang terletak di meja kerjaku, perlahan-lahan kubuka lembar demi lembar untuk mencari lembaran kosong untuk kutuangkan tinta pena di atasnya ingin kuceritakan keluhku.
Pena yang berwarna biru jua kini berada di tanganku , biru memang warna kesukaanku sehingga banyak benda yang aku punya berwarna biu.
Kuketuk-ketuk pena itu ke dagu, sesekali ujungnya kuletakkan di bibir dan ku goyang-goyangkan pena itu dengan jari telunjuk dan ibu jari mengimpitnya.
Aku tengah berpikir apa gerangan yang akan kuuraikan di lembaran yang ada di hadapanku.
Sesekali tangan kiriku memegang dahi dan kusandarkan kepala pada tangan kiri sebagai tumpuannya, manandakan bahwa aku sedang berpikir.
Menulis. Mungkin sebagian orang itu hal yang mudah. Tapi bagiku menuangkan isi pikiran dalam bentuk tulisa masih begitu kaku, karena jarang sekali aku melakukannya.
Di tengah kebingunganku, akupun memutuskan untuk menulis apa yang sedang kualami saat ini yaitu membuat tulisan ini.
Tara.... jadilah sebuah tulisan yang meskipun miskin isi dan makna namun inilah tulisanku saat ini.
Udah, itu aja dulu.
Nanti kalau ada ide aku sambung lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
JUNDI MAJHUL
JUNDI MAJHUL By. satria hadi lubis Ketika Sayyid Quthb ingin masuk menjadi anggota jama'ah Ikhwanul Muslimin, semua anggota Ik...
-
JUNDI MAJHUL By. satria hadi lubis Ketika Sayyid Quthb ingin masuk menjadi anggota jama'ah Ikhwanul Muslimin, semua anggota Ik...
-
Iya... setiap manusia yang normal pasti mengiginkan pasangan hidup yang akan mendampinginya dalam suka dan duka. Tapi menikah tidak semudah...
-
Kuraih buku berwarna biru yang terletak di meja kerjaku, perlahan-lahan kubuka lembar demi lembar untuk mencari lembaran kosong untuk kutuan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar