Rabu, 11 Oktober 2017

Kau yang Pernah Ada

Di tengah gelapnya malam, mata ku tertuju pada bayangan dedaunan yang melambai lambai yg samar-samar terlihat di tembok kamarku.
Sambil mendengan dengkurang nenek yang sedang tidur sekamar denganku.

Mata ini belum bisa ku pejamkan, kemudian pikiranku menerawang mengenang masa-masa dengan seorang laki-laki yang pernah aku cintai.

"Dek, aku ingin menikah denganmu ". Isi pesan singkat yang dikirim oleh sang kekasih yang kini datang kembali setelah sekian lama tidak pernah bertemu ataupun berkomunikasi karena sesuatu hal yang membuat kami berpisah.
Tanpa terasa air mataku mulai mengalir perasaan terasa tersentak karena kaget sekaligus bahagia.
Tak ku sangka dia akan mengucapkan kata-kata itu.
Seketika itu ku langsung bersujud syukur karena dialah yang selama ini akau tunggu dan impikan menjadi imamku kelak.
Ya... namanya Imam. Lelaki biasa yang menurutku dia sangat tangguh. Sedikit tidak aku memahami dan mengerti perjuangan hidupnya dia dan mengenal karakternya seperti apa.

Ku lanjutkan sujudku dengan mengambil wudhu kemudian kudirilan sholat dhuha untuk menveritakan semua perasaanku kepada Rabbku.

Setelah sholat dhuha akupun langsung menelponnya. Dan meminta kejelasan dari apa yang dikatakan lewat SMS tadi.
Memang benar dia ingin menikah denganku.
Akupun memberikan informasi bahwa aku sedang ikut program pengabdian di daerah terpencil dan di kontrak tidak boleh menikah selama masa kontrak yaitu satu tahun.
Aku pun meminta beliau untuk menemui orang tuaku meskipun aku tidak ada dirumah. Dan berharap k' Imam mau menunggu ku selama setahun.
Diapun mengiyakan akan bertemu dengan keluargaku.

Beberapa hari kemudian, aku dikirim ke daerah terpencil di Jawa Barat untuk melaksanakan program istilahnya KKN sebelum terjun langsung ke penempatan nanti.
Di sana sulit menemukan sinyal dan hanya di tempat-tempat tertentu ada sinyalnya. Sehingga akupun jarang berkomunikasi lewat HP.
Selama satu bulan di Jawa Barat. Aku tidak pernah berkomunikasi atau mendapat kabar tentang k' Imam.

Setelah kembali dari KKN akupun menghubunginya. Danternyata tidak aktif lagi kontaknya. Pikiranku berkecamuk. Apa yang terjadi dengannya selama satu bulan?

Apakah dia sengaja menghindar dariku ?
Dan melupakan kata-katanya bahwa dia ingin menikah dengan ku ?

Sampai saat ini sama sekali tiada kabarnya.
"Dimanapun kau k'Imam dan dengan siapapun kau saat ini. Semoga selalu dalam lindungan Allah". Doaku untukmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JUNDI MAJHUL

JUNDI MAJHUL By. satria hadi lubis  Ketika Sayyid Quthb ingin masuk menjadi anggota jama'ah Ikhwanul Muslimin, semua anggota Ik...