Semakin tidak bisa menahan deraian air mataku. Aku pun langsung duduk lemas ditengah deraian hujan. Semakin keras tangisku dan tak perduli jika ada yang lewat dan melihatku sedang menangis.
Jiwaku meronta-ronta belum bisa menerima kenyataan bahwa dia telah pergi.
"Mengapa ? Mengapa begini akhirnya ? " teriakku.
Kasih sayang yang ku pupuk selama ini mengapa aku kini harus membuangnya bahkan membunuhnya?
Terlalu dalam ku ukir namanya dihatiku. Sehingga aku tersiksa oleh perasaan ini. Saat aku harus kehilangan dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar